Sabtu, 17 November 2012

tips sukses ala bob sadino

 

Tips Sukses ala bob sadino

anda pasti tahu Bob Sadino. Salah seorang figur pengusaha sukses di Indonesia yang mengawali karirnya dengan berjualan telur secara door-to-door, kemudian menjadi pelopor dalam industri peternakan unggas dan makanan olahan, hingga berhasil membangun kerajaan bisnisnya hingga saat ini. Kemarin saya diundang oleh Pak Budi Utoyo (Leha-Leha Spa), Pak Nyoman Londen (Edola Burger) dan Pak Dodi Mawardi (penulis) untuk berbincang-bincang langsung dengan Om Bob. Sebuah kesempatan langka buat saya pribadi, karena sudah sejak lama saya mengagumi salah satu fenomena bisnis Indonesia ini.

Jika Anda bertemu dan berdialog langsung dengan beliau, dan berharap akan memperoleh tips-tips bisnis instan a la Brad Sugars, besar kemungkinan Anda akan kecewa. Justru seluruh pola pikir Anda akan dijungkir-balik kan, dikocok-kocok, dibuyarkan, dan Anda pulang dalam kebingungan. Saya pun demikian. Namun, di perjalanan pulang, saya merenung, dan ternyata banyak hal yang semula tidak masuk akal, berhasil saya rangkai dalam otak saya menjadi sesuatu yang justru luar biasa jernih dan masuk akal. Betul-betul seperti berdialog dengan seorang Sufi.

Nah, Anda tidak perlu ikut kebingungan, berikut catatan pertemuan saya dengan Om Bob, dari sudut pandang dan kesimpulan saya:

  1. Menjadi Goblok

Betul, Anda tidak salah baca. Untuk menjadi pengusaha yang baik, Anda justru harus goblok. Ini bahasa beliau sendiri yang cara bertuturnya sangat khas orang "jalanan". Sekilas terdengar kasar dan mengada-ada. Bahkan Om Bob terkenal dengan ucapan beliau yang kemudian pernah dibukukan: "Kalau Mau Kaya, Ngapain Sekolah?". Ya, seolah-olah beliau sangat anti sekolah, anti belajar, anti membaca dan sebagainya. Padahal, di rumahnya, saya lihat rak buku beliau yang jauh lebih padat dari rak buku saya, jelas beliau makhluk pembelajar. Namun yang membedakan adalah, beliau lebih berorientasi pada tindakan dan belajar langsung dari kehidupan, bukan dari sekolah.

Dan kalau dicermati, justru "menjadi goblok" ini memiliki filosofi yang sangat mendalam. Dengan menjadi goblok, maka Anda sebenarnya selalu dalam posisi mengesampingkan "Mr. I Know" Anda dan terus belajar dan terus maju. Sebaliknya, mereka yang masuk kategori "orang pintar" kadang memiliki beberapa kelemahan yang akan menghambat proses menjadi pengusaha.

Misalnya:

    • Terlalu menggunakan logika, sehingga tidak berani bermimpi besar. Orang pintar mengandalkan logika, sehingga hanya berani bermimpi dalam batas logika mereka. Sementara orang goblok akan bermimpi jauh melampaui logika mereka.
    • Terlalu banyak menganalisis. Orang pintar melakukan berbagai perhitungan untung rugi dari berbagai metoda dan scenario, sehingga malah tidak berani segera mengambil tindakan. Orang goblok, sebaliknya mengambil keputusan dengan cepat dan berani, dan akan belajar dari kesalahan.
    • Orang pintar karena tahu banyak hal, cenderung ingin mengerjakan semuanya sendiri. Sebaliknya, orang goblok, karena keterbatasannya akan berpikir untuk melakukan rekrutmen dan delegasi kewenangan. Ini yang menyebabkan banyak orang pintar ketika memulai bisnis gagal membentuk tim, karena ingin berada di semua lini.
    • Orang pintar mengandalkan pengetahuan dan informasi dari masa lalu. Ibarat makanan, informasi di masa lalu sudah menjadi basi, sehingga kadang malah meracuni. Orang goblok justru selalu menggali informasi yang segar dan relevan dengan apa yang sedang dikerjakan sekarang.

·  Manusia Tanpa Tujuan dan Tanpa Rencana
Nah, pasti Anda makin melotot, masa tanpa tujuan? Betul, berulangkali beliau mengatakan bahwa beliau tidak punya rencana dan tidak punya tujuan. Wah, bagaimana bisa? Bukankah selama ini kita diajarkan untuk memiliki tujuan yang jelas dan rencana yang detil untuk mencapai tujuan tersebut? Bagaimana mungkin usaha yang demikian besar dikembangkan tanpa rencana dan tujuan? Ya demikian kenyataannya, menurut Om Bob. Beliau tidak pernah terbebani oleh rencana dan tujuan.

Ada dua kata kunci yang saya tangkap dari Om Bob dalam menjalani hidup tanpa tujuan yang beliau istilahkan "mengalir" tadi. Pertama adalah: Proses. Dengan tidak berpaku kepada tujuan, maka kita akan lebih mengikuti prosesnya, menekuninya, dan memberikan yang terbaik. Kedua adalah: Enjoyment. Om Bob menekankan pada "kenikmatan" mengikuti prosesnya. Pahit dan getirnya menjalani proses, nikmati saja.

Prinsip ini sesuai benar dengan prinsip "goal free living" yang pernah ditulis Stephen Saphiro dalam bukunya yang terkenal itu. Dengan membebaskan diri dari tujuan yang kaku, kita malah akan selalu dapat melihat berbagai kesempatan dan peluang yang kadang tiba-tiba hadir dalam perjalanan kita. Orang-orang yang "goalaholic", seringkali melewatkan berbagai peluang dalam perjalanan hidup mereka karena terpaku pada "tujuan" mereka. Isn't that interesting?

Bebas dari Tiga Belenggu

Ada tiga belenggu yang menurut Om Bob dapat menghambat kita: Pertama: Belenggu Rasa Takut. Ini belenggu yang sangat kuat mencengkeram kita, seperti takut gagal, takut miskin, takut ditolak, dsb. Ini faktor penghambat yang sangat kuat dan harus dipatahkan. Kedua: Belenggu Harapan. Kadang kita berharap terlalu banyak, sehingga malah menjadi belenggu bagi diri sendiri. Belum-belum sudah berharap banyak, dan akhirnya kecewa karena harapan nya tidak tercapai. Dengan membebaskan diri dari harapan, maka Anda akan bebas dari kekecewaan. Menurut saya ini prinsip "detachment" (tidak melekat pada hasil) yang juga sangat dianjurkan oleh Deepak Chopra. Dan ketiga: Belenggu Jalan Pikiran. Ini yang sering menghinggapi "anak sekolahan", yang terbelenggu oleh jalan pikirannya sendiri, sementara realitas di kehidupan masyarakat jauh dari teori yang pernah dipelajari.

·  Modal Jadi Pengusaha

Dalam kesempatan kemarin, Om Bob membagi-bagikan modal kepada kami semua untuk menjadi pengusaha. Bukan, bukan modal duit. Modal untuk menjadi pengusaha menurut beliau bukanlah sekedar modal yang tangible seperti uang, barang, dsb. Namun justru ada 5 modal yang meskipun intangible namun sangat penting untuk dimiliki semua Pengusaha:

·          

    • Kemauan. Untuk menjadi pengusaha syaratnya sungguh simple. Anda mau. Kalau Anda tidak memiliki kemauan yang tulus dan kuat untuk menjadi pengusaha, maka lupakan bahwa Anda akan menjadi pengusaha.
    • Tekad atau Determinasi. Yaitu tekad yang sangat kuat dan bulat, yang tidak akan tergoyahkan oleh keadaan apapun, untuk menjadi pengusaha.
    • Keberanian mengambil peluang. Menjadi pengusaha berarti berani ambil tindakan ketika peluang lewat didepan mata.
    • Tahan Banting dan Tidak Cengeng. Om Bob melukiskan bahwa, kesuksesan hanyalah titik kecil diatas gunung "kegagalan" atau penderitaan. Bagi beliau gagal itu baik, karena dengan gagal kita belajar dan menjadi lebih baik. Maka, seorang pengusaha harus tahan banting, dan tidak ada tempat untuk cengeng.
    • Bersyukur pada Tuhan Yang Maha Esa. Ini yang sangat sering beliau ingatkan, bahwa kita harus selalu mengembalikan segala sesuatu kepada Tuhan YME. Syukuri segala yang telah dicapai selama ini.
  • Dari Hitam Putih menuju Ikhlas

Menurut saya, Om Bob ternyata adalah seorang spiritualis dengan tingkat pemahaman yang sudah melampaui kebanyakan orang. Beliau menyandarkan hidupnya total kepada Tuhan. Menurut beliau, manusia tumbuh melalui beberapa tahap: Tahap pertama adalah tahap "hitam putih", dimana kita mengandalkan logika semata. Selalu berpikir dalam kacamata hitam atau putih, benar atau salah, dan 2 + 2 selalu 4. Tahap kedua adalah tahap "kearifan" atau "kebijaksanaan", dimana kita sudah bisa memberi makna dibalik yang hitam putih tadi. Bahwa dibalik hitam, kadang ada putihnya, pada sesuatu yg putih, kadang ada hitamnya. Nah, tahap yang ketiga adalah tahap "kosong", atau "total surrender", atau ikhlas. Dimana kita percaya sepenuhnya bahwa semua sudah diatur oleh Tuhan YME. Nah, silakan dinilai sendiri Anda nyampai tahap yang mana?

Dari sini kita paham. Mengapa beliau tidak punya rencana? Karena beliau memiliki Sang "master planner". Dan mengapa beliau tidak punya tujuan? Karena beliau tahu bahwa hidup beliau Tuhan yang menentukan. Karena yakin, maka beliau ikhlas menjalani kehidupan ini. Bahwa kemudian beliau memetik hasil seperti sekarang, semata hanyalah akibat dari tindakan yang terus menerus beliau lakukan.

Anda setuju? Kata Om Bob, terserah Anda untuk setuju atau tidak. Beliau memang tidak pernah memaksa orang sepaham dengan beliau. Menurut saya, beliau adalah contoh manusia yang sudah mencapai tahap "total surrender" tadi. Tidak berlebihan, jika atas usul salah seorang rekan, kami yang hadir kemarin sepakat bahwa Bapak Haji Bob Sadino ini pantas dijuluki sebagai "Kyai Tanpa Sarung".

http://ridosandiatmanto.wordpress.com/category/kewirausahaan/

Jumat, 16 November 2012

Tips sukses ala Bob Sadino

Tips Sukses ala bob sadino
anda pasti tahu Bob Sadino. Salah seorang figur pengusaha sukses di Indonesia yang mengawali karirnya dengan berjualan telur secara door-to-door, kemudian menjadi pelopor dalam industri peternakan unggas dan makanan olahan, hingga berhasil membangun kerajaan bisnisnya hingga saat ini. Kemarin saya diundang oleh Pak Budi Utoyo (Leha-Leha Spa), Pak Nyoman Londen (Edola Burger) dan Pak Dodi Mawardi (penulis) untuk berbincang-bincang langsung dengan Om Bob. Sebuah kesempatan langka buat saya pribadi, karena sudah sejak lama saya mengagumi salah satu fenomena bisnis Indonesia ini.
Jika Anda bertemu dan berdialog langsung dengan beliau, dan berharap akan memperoleh tips-tips bisnis instan a la Brad Sugars, besar kemungkinan Anda akan kecewa. Justru seluruh pola pikir Anda akan dijungkir-balikkan, dikocok-kocok, dibuyarkan, dan Anda pulang dalam kebingungan. Saya pun demikian. Namun, di perjalanan pulang, saya merenung, dan ternyata banyak hal yang semula tidak masuk akal, berhasil saya rangkai dalam otak saya menjadi sesuatu yang justru luar biasa jernih dan masuk akal. Betul-betul seperti berdialog dengan seorang Sufi.
Nah, Anda tidak perlu ikut kebingungan, berikut catatan pertemuan saya dengan Om Bob, dari sudut pandang dan kesimpulan saya:
Menjadi Goblok
Betul, Anda tidak salah baca. Untuk menjadi pengusaha yang baik, Anda justru harus goblok. Ini bahasa beliau sendiri yang cara bertuturnya sangat khas orang "jalanan". Sekilas terdengar kasar dan mengada-ada. Bahkan Om Bob terkenal dengan ucapan beliau yang kemudian pernah dibukukan: "Kalau Mau Kaya, Ngapain Sekolah?". Ya, seolah-olah beliau sangat anti sekolah, anti belajar, anti membaca dan sebagainya. Padahal, di rumahnya, saya lihat rak buku beliau yang jauh lebih padat dari rak buku saya, jelas beliau makhluk pembelajar. Namun yang membedakan adalah, beliau lebih berorientasi pada tindakan dan belajar langsung dari kehidupan, bukan dari sekolah.
Dan kalau dicermati, justru "menjadi goblok" ini memiliki filosofi yang sangat mendalam. Dengan menjadi goblok, maka Anda sebenarnya selalu dalam posisi mengesampingkan "Mr. I Know" Anda dan terus belajar dan terus maju. Sebaliknya, mereka yang masuk kategori "orang pintar" kadang memiliki beberapa kelemahan yang akan menghambat proses menjadi pengusaha.
Misalnya:
Terlalu menggunakan logika, sehingga tidak berani bermimpi besar. Orang pintar mengandalkan logika, sehingga hanya berani bermimpi dalam batas logika mereka. Sementara orang goblok akan bermimpi jauh melampaui logika mereka.
Terlalu banyak menganalisis. Orang pintar melakukan berbagai perhitungan untung rugi dari berbagai metoda dan scenario, sehingga malah tidak berani segera mengambil tindakan. Orang goblok, sebaliknya mengambil keputusan dengan cepat dan berani, dan akan belajar dari kesalahan.
Orang pintar karena tahu banyak hal, cenderung ingin mengerjakan semuanya sendiri. Sebaliknya, orang goblok, karena keterbatasannya akan berpikir untuk melakukan rekrutmen dan delegasi kewenangan. Ini yang menyebabkan banyak orang pintar ketika memulai bisnis gagal membentuk tim, karena ingin berada di semua lini.
Orang pintar mengandalkan pengetahuan dan informasi dari masa lalu. Ibarat makanan, informasi di masa lalu sudah menjadi basi, sehingga kadang malah meracuni. Orang goblok justru selalu menggali informasi yang segar dan relevan dengan apa yang sedang dikerjakan sekarang.

2· Manusia Tanpa Tujuan dan Tanpa Rencana
Nah, pasti Anda makin melotot, masa tanpa tujuan? Betul, berulangkali beliau mengatakan bahwa beliau tidak punya rencana dan tidak punya tujuan. Wah, bagaimana bisa? Bukankah selama ini kita diajarkan untuk memiliki tujuan yang jelas dan rencana yang detil untuk mencapai tujuan tersebut? Bagaimana mungkin usaha yang demikian besar dikembangkan tanpa rencana dan tujuan? Ya demikian kenyataannya, menurut Om Bob. Beliau tidak pernah terbebani oleh rencana dan tujuan.
Ada dua kata kunci yang saya tangkap dari Om Bob dalam menjalani hidup tanpa tujuan yang beliau istilahkan "mengalir" tadi. Pertama adalah: Proses. Dengan tidak berpaku kepada tujuan, maka kita akan lebih mengikuti prosesnya, menekuninya, dan memberikan yang terbaik. Kedua adalah: Enjoyment. Om Bob menekankan pada "kenikmatan" mengikuti prosesnya. Pahit dan getirnya menjalani proses, nikmati saja.
Prinsip ini sesuai benar dengan prinsip "goal free living" yang pernah ditulis Stephen Saphiro dalam bukunya yang terkenal itu. Dengan membebaskan diri dari tujuan yang kaku, kita malah akan selalu dapat melihat berbagai kesempatan dan peluang yang kadang tiba-tiba hadir dalam perjalanan kita. Orang-orang yang "goalaholic", seringkali melewatkan berbagai peluang dalam perjalanan hidup mereka karena terpaku pada "tujuan" mereka. Isn't that interesting?
3. Bebas dari Tiga Belenggu
Ada tiga belenggu yang menurut Om Bob dapat menghambat kita: Pertama: Belenggu Rasa Takut. Ini belenggu yang sangat kuat mencengkeram kita, seperti takut gagal, takut miskin, takut ditolak, dsb. Ini faktor penghambat yang sangat kuat dan harus dipatahkan. Kedua: Belenggu Harapan. Kadang kita berharap terlalu banyak, sehingga malah menjadi belenggu bagi diri sendiri. Belum-belum sudah berharap banyak, dan akhirnya kecewa karena harapan nya tidak tercapai. Dengan membebaskan diri dari harapan, maka Anda akan bebas dari kekecewaan. Menurut saya ini prinsip "detachment" (tidak melekat pada hasil) yang juga sangat dianjurkan oleh Deepak Chopra. Dan ketiga: Belenggu Jalan Pikiran. Ini yang sering menghinggapi "anak sekolahan", yang terbelenggu oleh jalan pikirannya sendiri, sementara realitas di kehidupan masyarakat jauh dari teori yang pernah dipelajari.

4. Modal Jadi Pengusaha
Dalam kesempatan kemarin, Om Bob membagi-bagikan modal kepada kami semua untuk menjadi pengusaha. Bukan, bukan modal duit. Modal untuk menjadi pengusaha menurut beliau bukanlah sekedar modal yang tangible seperti uang, barang, dsb. Namun justru ada 5 modal yang meskipun intangible namun sangat penting untuk dimiliki semua Pengusaha:

Kemauan. Untuk menjadi pengusaha syaratnya sungguh simple. Anda mau. Kalau Anda tidak memiliki kemauan yang tulus dan kuat untuk menjadi pengusaha, maka lupakan bahwa Anda akan menjadi pengusaha.
Tekad atau Determinasi. Yaitu tekad yang sangat kuat dan bulat, yang tidak akan tergoyahkan oleh keadaan apapun, untuk menjadi pengusaha.
Keberanian mengambil peluang. Menjadi pengusaha berarti berani ambil tindakan ketika peluang lewat didepan mata.
Tahan Banting dan Tidak Cengeng. Om Bob melukiskan bahwa, kesuksesan hanyalah titik kecil diatas gunung "kegagalan" atau penderitaan. Bagi beliau gagal itu baik, karena dengan gagal kita belajar dan menjadi lebih baik. Maka, seorang pengusaha harus tahan banting, dan tidak ada tempat untuk cengeng.
Bersyukur pada Tuhan Yang Maha Esa. Ini yang sangat sering beliau ingatkan, bahwa kita harus selalu mengembalikan segala sesuatu kepada Tuhan YME. Syukuri segala yang telah dicapai selama ini.
Dari Hitam Putih menuju Ikhlas
Menurut saya, Om Bob ternyata adalah seorang spiritualis dengan tingkat pemahaman yang sudah melampaui kebanyakan orang. Beliau menyandarkan hidupnya total kepada Tuhan. Menurut beliau, manusia tumbuh melalui beberapa tahap: Tahap pertama adalah tahap "hitam putih", dimana kita mengandalkan logika semata. Selalu berpikir dalam kacamata hitam atau putih, benar atau salah, dan 2 + 2 selalu 4. Tahap kedua adalah tahap "kearifan" atau "kebijaksanaan", dimana kita sudah bisa memberi makna dibalik yang hitam putih tadi. Bahwa dibalik hitam, kadang ada putihnya, pada sesuatu yg putih, kadang ada hitamnya. Nah, tahap yang ketiga adalah tahap "kosong", atau "total surrender", atau ikhlas. Dimana kita percaya sepenuhnya bahwa semua sudah diatur oleh Tuhan YME. Nah, silakan dinilai sendiri Anda nyampai tahap yang mana?
Dari sini kita paham. Mengapa beliau tidak punya rencana? Karena beliau memiliki Sang "master planner". Dan mengapa beliau tidak punya tujuan? Karena beliau tahu bahwa hidup beliau Tuhan yang menentukan. Karena yakin, maka beliau ikhlas menjalani kehidupan ini. Bahwa kemudian beliau memetik hasil seperti sekarang, semata hanyalah akibat dari tindakan yang terus menerus beliau lakukan.
Anda setuju? Kata Om Bob, terserah Anda untuk setuju atau tidak. Beliau memang tidak pernah memaksa orang sepaham dengan beliau. Menurut saya, beliau adalah contoh manusia yang sudah mencapai tahap "total surrender" tadi. Tidak berlebihan, jika atas usul salah seorang rekan, kami yang hadir kemarin sepakat bahwa Bapak Haji Bob Sadino ini pantas dijuluki sebagai "Kyai Tanpa Sarung".

http://ridosandiatmanto.wordpress.com/category/kewirausahaan/

MENINGKATKAN SELF-ESTEEM

Meningkatkan self-esteem

Seringkah kita sadari bahwa kesuksesan dalam hidup dan karir, kerap terhubung dengan yang disebut sebagai self esteem? Bukankah kita sering mendengar jargon klise, "You are what you eat", atau "You are what you think"? Nah, self-esteem kita adalah bagaimana kita memandang diri sendiri.

Self-esteem adalah penilaian seseorang terhadap dirinya sendiri, baik berupa penilaian negatif maupun penilaian positif yang akhirnya menghasilkan perasaan keberhargaan atau kebergunaan diri dalam menjalani kehidupan.

Tentu saja kita ingin punya self-esteem yang positif. Dan dalam karir, hal demikian akan sangat membantu. Sebab dengan memandang diri secara positif, kita akan semakin percaya diri. Itulah karenanya kita harus berupaya meningkatkan self-esteem. Tentunya dengan tetap proposional sehingga tidak terkena seindrom ke-ge-er-an yang justru malah sering merugikan karena kita menjadi over confidence.

Berikut adalah 5 tips untuk meningkatkans elf-esteem:

Buat daftar hal positif tentang diri kita:
Setiap orang punya kelemahan. Tapi juga punya kekuatan. Jangan berpikir, "Ah, saya tidak bagus di sisi ini, sisi itu, bla-bla-bla." Fokuskan pada kekuatan yang kita miliki. Jadikan ini sebagai modal untuk kita melangkah lebih jauh. Nyatakan dalam diri, "Saya punya kemampuan ini, itu, dst. Saya pasti bisa." Pertajamlah kemampuan/kelebihan tersebut.

Jangan selalu dengarkan orang:
Artinya, jangan terlalu ambil pusing dengan omongan orang yang tidak konstruktif terhadap diri kita, kecuali inputnya akan memperbaiki kelemahan kita, ingat lagi tips pertama: bahwa semua orang punya kelemahan. Fokuslah pada kekuatan kita.

Bersyukur:
Ada pepatah mengatakan "Attitude of gratitude". Selalulah bersyukur untuk apa yang kita miliki hari ini, mulai dari makanan, tempat tinggal, dsb. Itu akan menambah self-esteem kita. Membuat kita merasa betapa beruntungnya kita.

Lihat apa yang kita senangi:
Buat daftar apa yang ingin kita capai dan ingin kita lakukan. Tancapkan keberanian dan keyakinan bahwa dengan kemampuan yang kita miliki, kita bisa meraih itu semua.

Berteman dengan orang optimistis:
Kelilingilah diri kita dengan orang-orang yang punya optimisme dan sikap positif dalam kehidupan. Berteman dengan mereka akan mendatangkan sikap serupa sehingga self-esteem kita pun meningkat.

Dengan konsisten kita melatih 5 tips di atas, maka akan lebih mudah buat kita untuk meningkatkan self-esteem. Dengan sendirinya, kita pun berharap bisa semakin positif dan optimis dalam melakoni hidup serta karir. Lima langkah yang mudah tapi sangat bermanfaat!

http://caringcareer.caringcolours.com/2011/09/30/meningkatkan-self-esteem/

 

VIRUS PERUSAK MASA DEPAN

Virus-virus yang merusak masa depan kita dan cara mengatasinya(solusinya)

Terima kasih anda masih setia mengikuti blog ini. Sesuai janji saya di posting sebelumnya. Maka berikut ini sederet daftar virus mental yang perlu anda ketahui lengkap dengan resep obatnya..

  1. Mental Pemalas.
    "Perubahan apa yang anda harapkan dari mental seorang pemalas?"
    Mental pemalas, tidak akan menolong anda dalam mewujudkan impian anda. Mental malas hanya akan menarik anda ke dalam situasi kehidupan yang suram. Tidak ada tindakan, tidak ada keteraturan, dan tidak ada tujuan.
    Solusinya,

    bangun motivasi diri anda. Hidupkan imajinasi anda. Kumpulkan segala hasrat positif dalam diri anda. Cari sesuatu yang benar-benar ingin anda wujudkan. Lalu biarkan hasrat positif merasuki diri anda, sehingga perasaan itu mampu menggeser mental pemalas tersebut.
  2. Tidak Mau Usaha. Kebanyakan orang hanya bisa memuji keberhasilan seseorang. Sambil berharap bahwa seandainya iapun bisa mencapai keberhasilan yang sama. Tanpa adanya usaha yang mendukung terciptanya keinginan itu. Hanya sebatas ingin. Saya berharap ini tidak terjadi pada anda.
    Untuk mengatasinya,
    maka anda berlu menanamkan dalam mental anda, bahwa untuk mendapatkan sesuatu sesuai dengan yang anda inginkan. Maka anda perlu membayar harganya. Anda perlu usaha yang kongkrit. Jika anda ingin berhasil di dunia bisnis, maka anda perlu terjun ke dunia itu dan melakukan hal-hal yang mendukung perkembangan bisnis anda. Tidak mudah memang. Tapi demi sebuah keinginan yang tulus dan mulia, anda mutlak harus berusaha
  3. Suka jadi penonton dan gemar mengkritik. Nah ini bagian dari virus mental juga. Terbiasa jadi penonton dan mengkritik. Jika seseorang berhasil ia melihat kenapa ia bisa berhasil, dimana kesalahannya. Dimana sisi negatifnya. Tanpa melihat bahwa orang lain bisa sukses karena usaha yang gigih. jika orang lain belum berhasil. Ia akan mengkritiknya habis-habisan. Dengan obsesi bahwa orang tersebut patut di persalahkan. Tanpa memberikan dorongan-dorongan motivasi yang membangun.
    Cara mengatasinya

    Mulailah membiasakan diri bertindak. Memberi contoh. Dan usahakanlah bahwa anda memang pantas mendapatkan pujian yang tulus. Namun perlu diingat, anda melakukannya bukan atas dasar sombong dan unjuk kebolehan. Melainkan karena orientasi positif yang memang ingin anda gapai.
  4. Takut gagal. Biasanya virus mental ini di idap oleh orang yang tidak percaya, bahwa pengalaman adalah guru paling bijaksana. Ingin sekali coba langsung berhasil. Tidak berani mencoba. Terlalu lama menimang-nimang untung ruginya. Dan selalu saja berahiran bahwa nantinya dia akan rugi. Orang takut gagal biasanya, telah terpatri dalam otaknya, bahwa apapun yang dia lakukan tidak akan bisa membuahkan hasil.
    Anda perlu pahami,
    bahwa seorang ahli perlu berpuluh-puluh bahkan ratusan jam untuk mencoba. Untuk mencapai mendekati kesempurnaan, diperlukan proses. Perlu latihan yang terus menerus, sampai akhirnya bisa mencapai apa yang di kehendaki.
  5. Mental Pengekor. Anda harus menjauhi mental seorang pengekor. Yang hanya bisa mengikuti saja. Karena jika anda mengidap virus mental pengekor, anda akan kehilangan jati diri. Anda tidak akan terbiasa mandiri untuk memperjuangkan sesuatu yang menurut anda baik untuk dilakukan. Apa kata orang lain, anda ikuti, yang belum tentu cocok untuk anda.
    Belum ada kata terlambat,
    jika anda selama ini memang mengalami mental pengekor, maka bergeraklah lebih cepat. Bergerak cepat bukan berarti terburu-buru. Anda juga perlu melakukan persiapan-persiapan yang memadai. dengan bergerak cepat, anda memiliki kemungkinan untuk memimpin. Bahkan orang lain akan mengekor kepada anda.
  6. Ingin Cepat Kaya. Siapa sih yang tidak ingin cepat kaya. Punya rumah bagus, mobil mewah, fasilitas super lengkap. Tapi apakah ada cara yang super, yang bisa membuat orang kaya seketika? Tanpa melakukan sesuatu yang diperlukan? Kalau ada, saya juga mau dong. Tapi saya jamin itu tidak ada.
    Atasi mental instant tersebut dengan cara,
    mulai menghargai jeripayah anda. berapapun tingkat prestasi yang telah anda capai, hargailah. Jangan menstigma diri anda. lihatlah gelas setengah penuh, bukan setengah kosong. Kumpulkan segala usaha anda, gabungkan dan perbaiki. Lakukan terus menerus sampai anda mencapai hasil yang gemilang.
  7. Selalu Merasa Benar dan Menyalahkan Orang Lain. Virus mental ini sangat berbahaya, karena mampu membutakan hati dan logika seseorang. Virus ini akan membentuk pribadi yang dingin, sombong dan egois. Bayangkan saja, orang seperti ini selalu merasa dialah yang paling benar, sementara orang lain salah. Apakah anda bisa terima jika anda di posisi yang selalu salah? Tentu tidak khan….
    Makanya,
    jika virus ini terlanjur melekat di mental anda. maka anda perlu segera intropeksi diri. Pendapat anda memang penting, tapi orang lain juga penting.dengan intropeksi diri, insting anda akan semakin tajam. Hati anda akan semakin peka. Kabar baiknya, anda akan mudah memahami suatu persoalan dari berbagai sudut pandang, sehingga solusi yang anda utarakanpun akan terdengar logis dan mudah diterima. Terbiasa intropeksi diri, akan menjadikan mental anda, mental yang bertanggung jawab terhadap keputusan dan ucapan yang anda utarakan.

Bagaimana menurut anda, apakah ada virus yang menjangkiti mental anda? saya berharap tidak!

http://ridosandiatmanto.wordpress.com/category/kebahagiaan-hidupku/

MENUMBUHKAN BENIH KEBAHAGIAAN

Menumbuhkan benih kebahagiaan

Kita kadang melupakan satu hal bahwa kebahagiaan itu bisa dirasakan semua orang tanpa syarat. Kita melupakan bahwa akar dari kebahagiaan dan ketenangan hidup adalah CINTA. Jika kebahagiaan ibarat buah yang dianugerahkan Tuhan untuk hamba-Nya maka buah itu berasal dari biji yang bernama CINTA.

Marilah kita sirami biji itu agar bisa tumbuh, bersemi, berkembang dan mekar dalam kehibupan kita. Mari kita nikmati keharuman bunga cinta yang telah mekar. Mari kita nikmati keindahannya dalam kehidupan, sehingga tidak ada lagi duka nestapa, sakit hati, stress, ketakutan, kecemasan, kedengkian, dan penderitaan dalam menjalani sisa hidup ini.

Cinta adalah benih kebahagiaan. Dengan cintalah kita bisa merangkai kelopak-kelopak kehidupan menjadi bunga kebahagiaan yang indah untuk dinikmati. Dengan cinta, kita tidak hanya sekedar hidup-hidupan, tetapi lebih dari itu—bisa menghidupkan hidup kita dan kehidupan orang lain. Denga cinta kita membuat segalanya lebih berarti. Hidup penuh cinta akan merubah tangis menjadi tawa, kepedihan menjadi rahmat, dan duka lara menjadi nikmat.

Jika selama ini kita hanya mencintai kekasih, suami/istri, dan keluarga maka marilah kita mencintai semua yang ada di sekitar kita. Apa saja hal lain yang harus kita cintai agar kebahagiaan hidup menjadi milik kita?

1. Cintailah teman-teman Anda

Teman atau sahabat adalah orang terdekat selain keluarga kita. Teman ada di tempat kerja, sekolah atau kampus, teman karib, dan di mana saja. Teman sejati biasanya selalu ada di saat kita membutuhkan. Mereka menolong tanda diminta, dan dengan tulus mendukung kita untuk terus maju meraih kesuksesan dan kebahagiaan. Cintailah teman-teman Anda, dan jadilah teman sejati untuk mereka. Mereka adalah asset yang tak ternilai harganya, karena di saat-saat tertentu cinta mereka lebih besar dari kekasih yang mungkin Anda puja-puja. Memiliki teman sejati di mana saja membuat hidup kita lebih bermakna.

2. Cintailah pekerjaan Anda

Pekerjaan rutin merupakan salah satu sumber stress atau depresi. Tekanan dan tuntutan di tempat kerja bisa membuat hidup kita bagai di neraka jika kita bekerja hanya demi mendapatkan uang, tanpa ada rasa suka dan cinta pada substansi pekerjaan itu sendiri. Untuk itu, cintailah pekerjaan Anda saat ini juga. Jika Anda tetap tidak bisa mencintai pekerjaan/profesi Anda saat ini, sangat mungkin pekerjaan itu bukanlah panggilan jiwa Anda. Kalau demikian, temukan panggilan jiwa Anda dan kejarlah sekarang juga. Jangan sampai sebagian waktu kita terbuang dengan rutinitas yang tidak bisa kita nikmati atau membuat kita makin jauh dari bahagia. Bekerjalah dan berkaryalah dengan cinta!

3. Cintailah sesama umat manusia

Lihatlah sekeliling kita. Lihatlah pengemis, anak yatim, fakir miskin, korban bencana alam, korban perang, dan orang-orang yang butuh bantuan kita. Mereka adalah bagian dari kita umat manusia. Jika hati Anda tidak tergerak untuk melakukan sesuatu untuk mereka, mungkin sekali cinta di hati Anda sudah sirna karena hedonisme dan materialisme. Bukalah hatimu dan tumbuhkan cinta Anda untuk mereka. Lakukanlah sesuatu sebagai bukti cinta Anda  dengan penuh kasih, niscaya akan datang kepuasan batin yang menenangkan jiwa Anda. Rasulullah Saw juga pernah bersabda, "Sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak manfaatnya bagi manusia lain".

4. Cintailah apa yang Anda miliki saat ini

Apa yang Anda miliki saat ini adalah karunia Allah yang terbaik untuk Anda. Jika menuruti hawa nafsu mungkin keinginan kita tidak akan menemui garis akhir. Tetapi yakinlah bahwa apa yang telah Anda miliki, itulah anugerah dan amanah dari Allah yang juga akan dimintai pertanggungjawaban; entah itu harta benda, pangkat, jabatan, kekuasaan, dan perhiasan dunia lainnya. Syukurilah itu semua sebagai bukti cinta kita kepada-Nya. Jika kehidupan kita saat ini masih jauh dari yang diidamkan maka giatkan usaha dengan niat meraih ridlo-Nya.

5. Cintailah dunia ini sewajarnya saja

Dunia ini berisi berbagai perhiasan yang gemerlap dan menyilaukan mata. Banyak orang terhanyut dalam permainan dan menganggap akan hidup selamanya. Mereka mati-matian mengejar harta, tahta, dan wanita; namun ujung-ujungnya sengsara. Janganlah Anda menjadi buta karena dunia. Cintailah ia dan semua isinya sewajarnya saja. Semua itu tidak akan kekal, ia hanya sebagai sarana meraih kebahagiaan yang hakiki. Jangan jadi budak dunia, jadilah hamba Tuhan yang bertakwa.

http://agusriyanto.wordpress.com/2010/05/27/menumbuhkan-benih-kebahagiaan/

Mengembalikan Semangat yang Hilang

  Mengembalikan Semangat yang Hilang


Pernahkah tiba-tiba anda kehilangan semangat..? Misalnya kehilangan semangat kerja, semangat bergaul, bahkan semangat hidup. Kalau tiba-tiba anda mengalaminya, jangan biarkan berlarut-larut. Karena selama anda membiarkan diri dalam keadaan tak bersemangat, maka anda telah kehilangan banyak kesempatan berharga dalam hidup anda.

Apalagi jika selama ini anda dikenal sebagai pekerja yang produktif, seberapa banyak kerugian anda dan perusahaan jika anda kehilangan semangat kerja?

So, anda yang sedang 'down', bangkitkan semangat anda dengan melakukan hal-hal berikut:

- Ingatlah kembali saat anda mengalami kesuksesan

Penelitian membuktikan bahwa semangat seseorang yang mengendor seketika dapat bangkit kembali saat mengingat keberhasilan yang pernah dialaminya. Karena dengan mengingat saat-saat yang menyenangkan seperti mengingat 'keberhasilan' dapat memicu kelenjar adrenalin bekerja lebih aktif sehingga merangsang semangat, kreativitas dan kepercayaan diri.

- Bicara dengan sahabat

Saat semangat anda 'down' temuilah sahabat terbaik anda. Bicarakan hal-hal yang menyenangkan dalam hidup anda bersama sahabat. Obrolan ringan dan santai yang anda lakukan dengan sahabat akan menyegarkan kembali pikiran anda. Kemudian bicarakan masalah anda dengannya, siapa tahu sebagai sahabat ia punya solusi jitu untuk mengatasi masalah anda.

- Ganti penampilan

Saat anda merasa lesu dan kehilangan gairah, coba deh ubah penampilan anda menjadi sedikit lebih berani. Misalnya jika selama ini rambut anda dibiarkan panjang terurai, cobalah sesekali memangkasnya menjadi lebih pendek. Atau jika penampilan anda selama ini selalu 'tomboy' gantilah penampilan anda menjadi lebih feminim. Kenakan sepatu bertumit tinggi dan rok panjang dengan belahan sampai lutut. Perubahan baru yang anda lakukan konon dapat mengaliri energi baru yang akan membangkitkan semangat anda.

- Lakukan hobi

Saat sedang suntuk dan semangat mengendor, bunuh kelesuan anda dengan melakukan hobi. Misalnya menyanyi, bermain gitar, atau berkebun. Biasanya setelah puas melakukan hobi, semangat anda akan menyala kembali.

 

-          Buang segala beban. Nyantai aja dulu. Recharge yourself. Ada waktunya bekerja giat kembali, bekerja keras, peras otak & keringat. Saat anda letih, istirahatlah dulu. Tenang & senangkan pikiran anda.

-          Relax dg lagu instrument atau suara alam, lagu2 tenang & sentimentil.

-          Minum kopi atau teh hangat

-          Ingatlah kebaikan Tuhan seumur hidupmu. Ketika engkau kecil, anak, remaja, kuliah, kerja, dewasa, & kebaikan Tuhan bulan kemarin.

-          Kelilingilah dirimu dg orang2 yg bersemangat, dg org2 yg mengasihimu, menyayangimu, menerima kamu apa adanya, & dapat memberi dorongan semangat baik langsung maupun tak langsung.

-          Milikilah harapan yg baru & mimpi yg baru. Itu akan menyegarkan hidupmu. Rencanakan masa depan yg baru. Think positive only!

-          Ciptakan suasana baru. Geser meja, lemari, tempat tidur, ubah tata letak, tambahkan hiasan/bunga. Menata hiasan dinding. Mengecat rumah. Mengurus taman rumah.

-          Bercengkerama dg sahabat. Ngobrol apa saja J

-          Nikmati keberhasilan2 kecil: menyusun file, menyelesaikan 2-3 pekerjaan kecil, membuat telur mata sapi, membuat sendiri jus avocado+ bubuk coklat, membuat es kacang ijo susu, dll.

-          Lakukan hal2 kecil yg menyenangkan: Makan rujak, gado-gado, Pijat, Relaksasi, Pergi ke gunung, danau, atau laut.

-          Tolonglah sesama. Bermurah hatilah. Berikan apa yg dapat kamu berikan. Beramal. Memberi lebih banyak daripada menerima.

-          BERDOA & menyerahkan semua pada Tuhan.

Jadi, apapun alasannya, jangan biarkan semangat hidup anda mengendor apalagi sampai menghilang. Lakukan upaya untuk mengembalikan semangat dan gairah anda. Dengan semangat, hidup anda akan lebih berwarna dan bergairah. Anda pun akan akan lebih siap menyongsong masa depan yang cerah..!

Kamis, 15 November 2012

Kesaksian Andy F. Noya: "Rencana TUHAN"

Kesaksian Andy F. Noya: "Rencana TUHAN"

"Renungan indah tentang jalan Tuhan yg tak pernah kita duga...dan selalu indah pada waktunya," - Andy F. Noya.

Malam itu saya gelisah. Tidak bisa tidur. Pikiran saya bekerja ekstra keras. Dari mana saya bisa mendapatkan uang sebanyak itu? Sampai jam tiga dini hari otak saya tetap tidak mampu memecahkan masalah yang saya hadapi. Tadi sore saya mendapat kabar dari rumah sakit tempat kakak saya berobat.
Menurut dokter, jalan terbaik untuk menghambat penyebaran kanker payudara yang menyerang kakak saya adalah dengan memotong kedua payudaranya. Untuk itu, selain dibutuhkan persetujuan saya, juga dibutuhkan sejumlah biaya untuk proses operasi tersebut.

Soal persetujuan, relatif mudah. Sejak awal saya sudah menyiapkan mental saya menghadapi kondisi terburuk itu. Sejak awal dokter sudah menjelaskan tentang risiko kehilangan payudara tersebut. Risiko tersebut sudah saya pahami. Kakak saya juga sudah mempersiapkan diri menghadapi kondisi terburuk itu. Namun yang membuat saya tidak bisa tidur semalaman adalah soal biaya. Jumlahnya sangat besar untuk ukuran saya waktu itu. Gaji saya sebagai redaktur suratkabar tidak akan mampu menutupi biaya sebesar itu. Sebab jumlahnya berlipat-lipat dibandingkan pendapatan saya. Sementara saya harus menghidupi keluarga dengan tiga anak. Sudah beberapa tahun ini kakak saya hidup tanpa suami. Dia harus berjuang membesarkan kelima anaknya seorang diri. Dengan segala kemampuan yang terbatas, saya berusaha membantu agar kakak dapat bertahan menghadapi kehidupan yang berat. Selain sejumlah uang, saya juga mendukungnya secara moril. Dalam kehidupan sehari-hari, saya berperan sebagai pengganti ayah dari anak-anak kakak saya.

Dalam situasi seperti itu kakak saya divonis menderita kanker stadium empat. Saya baru menyadari selama ini kakak saya mencoba menyembunyikan penyakit tersebut. Mungkin juga dia berusaha melawan ketakutannya dengan mengabaikan gejala-gejala kanker yang sudah dirasakannya selama ini. Kalau memikirkan hal tersebut, saya sering menyesalinya. Seandainya kakak saya lebih jujur dan berani mengungkapkan kecurigaannya pada tanda-tanda awal kanker payudara, keadaannya mungkin menjadi lain. Tapi, nasi sudah menjadi bubur. Pada saat saya akhirnya memaksa dia memeriksakan diri ke dokter, kanker ganas di payudaranya sudah pada kondisi tidak tertolong lagi. Saya menyesali tindakan kakak saya yang "menyembunyikan" penyakitnya itu dari saya, tetapi belakangan -- setelah kakak saya tiada -- saya bisa memaklumi keputusannya. Saya bisa memahami mengapa kakak saya menghindar dari pemeriksaan dokter. Selain dia sendiri tidak siap menghadapi kenyataan, kakak saya juga tidak ingin menyusahkan saya yang selama ini sudah banyak membantunya. Namun ketika keadaan yang terburuk terjadi, saya toh harus siap menghadapinya. Salah satu yang harus saya pikirkan adalah mencari uang dalam jumlah yang disebutkan dokter untuk biaya operasi.

Otak saya benar-benar buntu. Sampai jam tiga pagi saya tidak juga menemukan jalan keluar. Dari mana mendapatkan uang sebanyak itu? Kadang, dalam keputus-asaan, terngiang-ngiang ucapan kakak saya pada saat dokter menganjurkan operasi. "Sudahlah, tidak usah dioperasi. Toh tidak ada jaminan saya akan terus hidup," ujarnya. Tetapi, di balik ucapan itu, saya tahu kakak saya lebih merisaukan beban biaya yang harus saya pikul. Dia tahu saya tidak akan mampu menanggung biaya sebesar itu.

Pagi dini hari itu, ketika saya tak kunjung mampu menemukan jalan keluar, saya lalu berlutut dan berdoa. Di tengah kesunyian pagi, saya mendengar begitu jelas doa yang saya panjatkan. "Tuhan, sebagai manusia, akal pikiranku sudah tidak mampu memecahkan masalah ini. Karena itu, pada pagi hari ini, aku berserah dan memohon Kepada-Mu. Kiranya Tuhan, Engkau membuka jalan agar saya bisa menemukan jalan keluar dari persoalan ini." Setelah itu saya terlelap dalam kelelahan fisik dan mental.

Pagi hari, dari sejak bangun, mandi, sarapan, sampai perjalanan menuju kantor otak saya kembali bekerja. Mencari pemecahan soal biaya operasi. Dari mana saya mendapatkan uang? Adakah Tuhan mendengarkan doa saya? Pikiran dan hati saya bercabang. Di satu sisi saya sudah berserah dan yakin Tuhan akan membuka jalan, namun di lain sisi rupanya iman saya tidak cukup kuat sehingga masih saja gundah.

Di tengah situasi seperti itu, handphone saya berdering. Di ujung telepon terdengar suara sahabat saya yang bekerja di sebuah perusahaan public relations. Dengan suara memohon dia meminta kesediaan saya menjadi pembicara dalam sebuah workshop di sebuah bank pemerintah. Dia mengatakan terpaksa menelepon saya karena "keadaan darurat". Pembicara yang seharusnya tampil besok, mendadak berhalangan. Dia memohon saya dapat menggantikannya.

Karena hari Sabtu saya libur, saya menyanggupi permintaan sahabat saya itu. Singkat kata, semua berjalan lancar. Acara worskshop itu sukses. Sahabat saya tak henti-henti mengucapkan terima kasih. Apalagi, katanya, para peserta puas. Bahkan pihak bank meminta agar saya bisa menjadi pembicara lagi untuk acara-acara mereka yang lain. Sebelum meninggalkan tempat workshop, teman saya memberi saya amplop berisi honor sebagai pembicara. Sungguh tak terpikirkan sebelumnya soal honor ini. Saya betul-betul hanya berniat menyelamatkan sahabat saya itu. Tapi sahabat saya memohon agar saya mau menerimanya. Di tengah perjalanan pulang hati saya masih tetap risau. Rasanya tidak enak menerima honor dari sahabat sendiri untuk pertolongan yang menurut saya sudah seharusnya saya lakukan sebagai sahabat. Tapi akhirnya saya berdamai dengan hati saya dan mencoba memahami jalan pikiran sahabat saya itu. Malam hari baru saya berani membuka amplop tersebut. Betapa terkejutnya saya melihat angka rupiah yang tercantum di selembar cek di dalam amplop itu. Jumlahnya sama persis dengan biaya operasi kakak saya! Tidak kurang dan tidak lebih satu sen pun. Sama persis!

Mata saya berkaca-kaca. TUHAN, Engkau memang luar biasa. Engkau Maha Besar. Dengan cara-MU Engkau menyelesaikan persoalanku. Bahkan dengan cara yang tidak terduga sekalipun. Cara yang sungguh ajaib!

Esoknya cek tersebut saya serahkan langsung ke rumah sakit. Setelah operasi, saya ceritakan kejadian tersebut kepada kakak saya. Dia hanya bisa menangis dan memuji kebesaran Tuhan. Tidak cukup sampai di situ. Tuhan rupanya masih ingin menunjukkan kembali kebesaran-Nya. Tanpa sepengetahuan saya, Surya Paloh, pemilik harian Media Indonesia tempat saya bekerja, suatu malam datang menengok kakak saya di rumah sakit. Padahal selama ini saya tidak pernah bercerita soal kakak saya. Saya baru tahu kehadiran Surya Paloh dari cerita kakak saya esok harinya. Dalam kunjungannya ke rumah sakit malam itu, Surya Paloh juga memutuskan semua biaya perawatan kakak saya, berapa pun dan sampai kapan pun, akan dia tanggung. TUHAN Maha Besar!


Tuhan YESUS mengasihi Anda..




Sent from my iPad